Rencana Sebenarnya Sabo, Monkey D. Dragon and Pasukan Revolusioner

Sudah kita ketahui kehancuran markas utama pasukan revolusi di baltigo adalah kesalahan dan keteledoran dari Sabo. Dia tidak menyadari pergerakan dari Jesus Burgess  yang menyusup kedalam lambung kapal yang ia gunakan untuk berlayar menuju ke Baltigo. Namun bagaimana kalau ternyata Sabo membiarkan Burgess untuk menyusup masuk ke dalam kapalnya? Karena pada saat itu Burgess sedang sekarat dan menederita luka yang cukup parah, bahkan hanya untuk bergerak saja dia sudah sangat kesulitan. Jadi kecil kemungkinan apabila Sabo tidak menyadari pergerakan Burgess pada saat itu. Hal inilah yang menjadi alasan kuat kenapa saya beranggapan bahwa sebenarnya Sabo sudah mengetahui keberadaan Burgess yang telah menyusup ke dalam kapal. Tetapi mengapa Sabo membiarkan hal itu terjadi? resikonya sudah sangat jelas yaitu keberadaan markas utama Pasukan Revolusi akan diketahui oleh pihak luar dan hal ini sangatlah berbahaya bagi pihak Pasukan Revolusi itu sendiri. Terlebih lagi pimpinan Revolution Army adalah orang yang paling dicari oleh pihak Pemerintah Dunia melebihi para Yonkou (Monkey D Dragon).

Dilansir dari instagram.com/22portgas (10/02/2018), dapat kita perhatikan pasca lengser nya Keluarga Donquixote Doflamingo  sebagai raja di Arc Dressrosa Monkey D Dragon memberikan mandat kepada Koala untuk mengumpulkan semua perwira Pasukan Revolusi dari seluruh belahan dunia One Piece ke Baltigo dan pada saat yang sama pihak Pasukan Revolusi juga sudah memiliki persenjataan dalam jumlah yang besar. Hal ini juga diungkapkan oleh Burgess ketika sedang bersembunyi di Baltigo, salah satu dari anggota CP0 yaitu Rob Lucci juga mengatakan hal yang sama, dia beranggapan bahwa pasukan revolusi telah mencampuri urusan angkatan laut terlalu jauh karena telah mencuri semua senjata dari pelabuhan bawah tanah milik Dofalmingo ketika berada di Dressrosa. Masih di waktu yang hampir bersamaan Dragon juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir para agen Inteligen Chipper Poll sudah bertambah kuat. Hal ini mengisyaratkan bahwa pihak Pemerintah Dunia semakin gencar dalam melakukan pencarian dan menghabisi semua pergerakan dari para Pasukan Revolusi yang saat ini dianggap semakin mengancam eksistensi pihak Pemerintah Dunia.

Dari penjelasan barusan dapat disimpulkan bahwa dengan persenjataan dan berkumpulnya semua perwira Pasukan Revolusi dari seluruh dunia One Piece, Dragon berencana untuk melakukan serangan besar – besaran kepada pihak Pemerintah Dunia. Targetnya sudah sangat jelas yaitu pertemuan antar pemimpin dunia (Reverie) di Mariejoa  berlangsung. Tetapi hal ini tidak akan bisa terlaksana apabila pihak Pemerintah Dunia semakin agresif dalam mengawasi pergerakan mereka. Jadi Sabo selaku orang no 2 setelah Dragon dalam organisasi Pasukan Revolusi mengambil inisiatif untuk membuat skenario seolah – olah markas utama Pasukan Revolusi di Baltigo dihancurkan oleh kelompok bajak laut Kurohige. Dengan hancurnya Baltigo membuat pihak Pemerintah Dunia beranggapan bahwa Pasukan Revolusi telah dihabisi oleh salah satu Yonkou lalu pihak Pemerintah Dunia pun mengurangi kewaspadaan mereka terhadap pergerakan Pasukan Revolusi. Dan ketika hal itu terjadi, Maka Pasukan Revolusi memiliki cukup ruang untuk melakukan pergerakan lalu mereka akan melancarkan serangan besar – besaran pada saat Reverie di Mariejoa berlangsung. Pihak Pemerintah Dunia pun pastinya akan sangat terkejut dengan adanya serangan dadakan tersebut karena pihak Pemerintah Dunia tidak mendeteksi pergerakan dari para Pasukan Revolusi, inilah yang menjadi tujuan dari Sabo. Lalu Kira – kira siapakah yang menjadi target Dragon di Reverie? Apakah pihak GOROSEI? atau semua pemimpin dunia yang hadir? Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya dan perlu diketahui dan diingit ini hanya spekulasi saja.

Semoga bermafaat saya ucapkan terimakasih.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »


EmoticonEmoticon