Fakta Minyak Bumi Bukan dari Fosil Dinosaurus

Kebutuhan akan minyak di dunia ini sangat tidak terbatas (unlimited), bahkan kita sampai kapanpun tetap membutuhkan minyak entah itu buat bahan bakar motor (BBM), bahan bakar kompor gas Elpiji dan masih banyak kebutuhan kita yang sangat membutuhkan minyak bumi ini.
Sejak kecil kita tahu bahwa minyak bumi itu berasal dari fosil sisa sisa makhluk hidup atau yang sering kita dengar adalah minyak bumi itu terbentuk dari fossil binatang purba dinasaurus. Kita semua percaya bahwa minyak bumi itu dari fosil dinosaurus, bahkan kita seolah olah yakin hal itu adalah “fakta” yang sesungguhnya.
Betulkah itu fakta?, atau hanya proyeksi bias (bias projection) dalam diri yang dibentuk sejak masa indoktrinasi berbentuk kurikulum edukasi? 

Hipotesa Awal Teori Minyak Bumi

Propaganda minyak bumi dari fosil dinasaurus

Ilmuwan asal Rusia yang bernama Mikhailo V. Lomonosov pada tahun 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan, mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.

Mihail Lomonosov
Konsekuensi dari hipotesis “bahan bakar dari fosil” tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan pesimis antara lain berapa banyak minyak mentah yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya? berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat?
pertanyaan inilah yang sering muncul di semua kalangan ilmuwan saat itu, Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44 tahun.
Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga “emas hitam” ini?

Runtuhnya hipotesa Mikhailo V. Lomonosov

Pada abad ke-19 seorang naturalis dan geolog Jerman , Alexander von humbolt menolak hipotesa Lomonosov yang mengatakan minyak bumi berasal dari fosil dinasaurus, penolakan ini pun juga dilakukan oleh ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac menurut mereka minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Penolakan ini pun semakin diperkuat oleh percobaan minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis. percobaan ini dilakukan oleh pakar kimia Prancis Marcellin Berthelot
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai A. Kudryavtsev mengajukan teori asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Dr JF Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis.
“Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai reservoir minyak,”
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini berarti minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan dapat diperbaharui.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi dimungkinkan lewat proses yang disebut Fischer-Tropsch, reaksi kimia yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920.
 Sumber : https://www.konspirasi.id/fakta-minyak-bumi-bukan-dari-fosil-dinosaurus/

  

 

 

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »


EmoticonEmoticon